Senin, 20 September 2010

Laki-laki Sejati

LAKI-LAKI Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya....

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,
tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja,
tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya perempuan yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap perempuan yang dicintainya...

Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia mengahadapi lika-liku kehidupan...

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

Read More.. Read More..

Makna Hidup (part 1)

MARAH & CINTA tidak ada batasnya; pilihlah CINTA untuk mendapatkan hidup yg indah...

BENDA adalah sesuatu yg mestinya DIGUNAKAN & MANUSIA yg mestinya DICINTAI.

Dan Masalah yg ada dalam dunia ini; 
MANUSIA yg DIGUNAKAN & BENDA yg DICINTAI...

Mulai saat ini, marilah lebih hati2 mengingatkan diri kita bahwa: 
BENDA utk DIGUNAKAN & MANUSIA yg mestinya DICINTAI.

Hidup hanya sekejap, maka:

Hati2 dg PIKIRAN2mu, karena akan menjadi KATA2mu.

Hati2 dg KATA2mu, karena akan menjadi TINDAKAN2mu.

Hati2 dg TINDAKAN2mu, karena akan menjadi KEBIASAAN2mu.

Hati2 dg KEBIASAAN2mu, karena akan menjadi KARAKTERmu.

Hati2 dg KARAKTERmu, karena akan menjadi TAKDIRmu.

Jika tidak hati2, maka TAKDIRmu akan berakhir menyedihkan...

Jadikan hidupmu lebih berarti.

Hidup ini sangat singkat, cintai orang2 disekelilingmu, cintai org2 yg mencintaimu.


‎​​​​Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar.., 
Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap do'a. 
Jangan pernah menyerah sahabat, Terus berjuanglah, Life is so beautiful.
Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan, nikmatilah.
Nice day...

Read More.. Read More..

Jaga Etika Demi Kredibilitas (Utk Anak Sekretaris D3 Fisipol)

KITA mungkin saja bukan keturunan keluarga raja atau bangsawan. Tapi jika berhubungan dengan etika di tempat kerja atau etika bisnis, siapa pun harus berlaku sopan dan elegan. Pernahkah Anda melihat seseorang yang berbicara dengan mulut yang penuh makanan, padahal dia sedang berada dalam jamuan bisnis? Atau pernah merasa tidak nyaman saat berada di satu tempat dan berdiam-diaman dengan rekan kerja yang tidak begitu Anda kenal? Atau mungkin Anda pernah salah kostum saat menghadiri suatu acara resmi? Dana Persia, pemilik DP Image Consulting yang berpusat di Philadelphia, menyoroti beberapa hal penting yang bisa mempengaruhi kredibilitas Anda di dunia bisnis.
Aturan makan
Etika saat makan sangat memengaruhi perkembangan karier Anda, demikian menurut Persia. Menurut pendapatnya, perusahaan akan mencermati bagaimana perilaku Anda dalam situasi sosial, terutama jika pekerjaan Anda berkaitan dengan hubungan atau pertemuan dengan klien atau orang penting lainnya.
“Jangan pernah bicara saat mulut Anda penuh makanan dan jangan pernah menunjuk seseorang dengan tangan atau alat apapun di depan muka mereka,” kata Persia seperti dikutip dari careerbuilder.com.
Selain itu, jangan pernah duduk sebelum dipersilakan duduk, jangan pernah melakukan kegiatan apa pun di atas meja sebelum dipersilakan. Terakhir, jangan minum terlalu banyak karena iini hanya akan membuat Anda kurang fokus dan kurang konsentrasi terhadap pembicaraan yang sedang dilakukan. Saat makan sup, jangan pula terlalu mendekatkan wajah Anda ke sup tersebut saat akan memakannya. Jangan pula terus-menerus memegang sendok tersebut.
Berinteraksi
Pola interaksi juga memengaruhi hubungan bisnis Anda. Hati-hati dengan aturan mendengarkan, pembicaraan basa-basi, dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Bahasa tubuh menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Apakah Anda berniat melakukannya atau tidak, bahasa tubuh tetap akan terbaca oleh lawan bicara. Karena itulah, ada beberapa tanda bahasa tubuh yang harus Anda mengerti sebelum melakukannya agar tidak disalahpersepsikan oleh lawan bicara Anda.
Mendengarkan
Tak ada perbuatan yang paling tidak sopan selain tidak mendengarkan perkataan yang sedang diucapkan lawan bicara. Persia memberi panduan tentang hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat seseorang sedang berbicara.
Pertama, perhatikan saat ada yang sedang berbicara. Jangan sibuk melirik televisi, koran, menatap orang lain, atau melihat kejadian yang sedang berlangsung di sekeliling Anda. Intinya, tetaplah fokus pada pembicaraan tersebut.
Jangan pula menginterupsi saat dia masih berbicara. Setelah selesai mendengarkan perkataan, barulah Anda bicara dan jangan ragu dengan apa yang akan Anda katakan, selama kata-kata tersebut sopan untuk diucapkan.
Pembicaraan ringan atau basa-basi
Dalam sebuah pertemuan yang orang-orangnya tidak terlalu Kita kenal, jangan pernah membicarakan masalah yang sensitif, seperti agama, pandangan politik, atau seks.
Sebaliknya, tak masalah jika Anda ingin bicara tentang politik secara umum, kejadian yang sedang hangat di bicarakan, tentang cuaca, keluarga, atau bahkan rencana liburan atau liburan yang baru saja dilakukan.
Tabu
Hal terakhir yang harus menjadi perhatian penuh saat melakukan interaksi bisnis maupun interaksi sosial ialah soal hal-hal yang sangat tidak boleh dilakukan atau tabu.
Persia mendaftar beberapa tabu di antaranya merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, terus-menerus menggunakan telepon atau sibuk sendiri dengan telepon Anda, melepas sepatu, berkata kasar, dan membersihkan gigi atau hidung di depan umum.

Read More.. Read More..

Fungsi, Tugas, Dan Wewenang Sekretaris (Utk Anak Sekretari D3 Fisipol)

FUNGSI :
Membantu Direksi sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer) dalam komunikasi dengan Stake Holder sebagai upaya meningkatkan loyalitas para Stake Holder, penyusunan laporan manajemen serta kegiatan yang
berhubungan dengan kesekertariatan, penanganan hukum, pengelolaan kehumasan (Relation Officer), Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen Informasi Perusahaan.

TUGAS POKOK :
1. Memberikan masukan dari aspek hukum kepada Direksi, berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.
2. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan.
3. Menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen asli perusahaan.
4. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak stake holder.
5. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
6. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal.
7. Mengelola dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.
8. Memelihara dan mengembangkan sistem manajemen mutu perusahaan.
9. Menyiapkan laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku.
10. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
11. Merumuskan Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
12. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan.
13. Menyiapkan laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar dan tepat waktu.

BATASAN TANGGUNG JAWAB :
1. Tersedianya kajian dari aspek hukum kepada Direksi yang berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.
2. Terselesaikannya pengurusan izin-izin usaha perusahaan tepat waktu.
3. Terselenggaranya data base dan penyimpanan dokumen asli perusahaan.
4. Terbinanya jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak stake holder.
5. Terselenggaranya kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
6. Terkomunikasikannya kepada pihak internal dan eksternal perusahaan tentang kebijakan perusahaan dan pemerintah.
7. Terselenggaranya pengelolaan informasi perusahaan.
8. Terpelihara dan berkembangnya sistem manajemen mutu perusahaan.
9. Tersedianya laporan triwulanan, Laporan Manajemen dan Annual Report tepat waktu.
10. Tersedianya bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
11. Terumuskannya Sasaran Mutu Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
12. Terselenggaranya kegiatan kesekretariatan perusahaan.
13. Tersedianya laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar dan tepat waktu setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya.

BATASAN WEWENANG :
1. Atas sepengetahuan Direksi mengadakan dan membina hubungan dengan para pihak sebagai upaya meningkatkan loyalitas para Stake Holder.
2. Memberikan keterangan pers (press release) mengenai kebijakan perusahaan.
3. Memberikan pertimbangan hukum kepada Direksi dalam merumuskan suatu peraturan atau kebijakan.
4. Merekomendasikan konsep perjanjian kerjasama yang akan ditandatangani oleh Direksi.
5. Mengkoordinasikan penyusunan laporan triwulanan perusahaan,Laporan Manajemen, Annual Report serta RJPP.
6. Atas persetujuan Direksi mewakili perusahaan dalam rangka menyelesaikan perselisihan hukum dengan pihak lain di dalam maupun di luar pengadilan.
7. Menjadi fasilitator dalam pengelolaan dan pengembangan sistem manajemen mutu perusahaan.
8. Mengkoordinasikan penyusunan Sasaran Mutu dan Prosedur Mutu Unit Kerja sampai disahkan oleh Direksi.
9. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen termasuk penyebarluasan informasi perusahaan melalui jaringan intranet dan internet, operasional sistem komputerisasi
Local Area Network dan pengaturan akses informasi.
10. Merekomendasikan spesifikasi teknis perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang digunakan perusahaan.

HUBUNGAN KERJA / SUPERVISI :
1. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
2. Sekretaris Perusahaan membawahi :
a. Kepala Bagian Hukum
b. Kepala Bagian Humas & Sekretariat
c. Kepala Bagian Manajemen Informasi
d. Kepala Bagian Manajemen

Read More.. Read More..

Kamis, 02 September 2010

Tips Menjadi Sekretaris Profesional (Utk Ank Sekretaris Fisipol D3)

1. Menampilkan Citra Perusahaan.
Citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Karena sekretaris adalah tangan kanan sang bos, maka sekretaris juga harus menampilkan citra perusahaan yang baik.

2. Baik dan Bertanggung Jawab
Sekretaris juga harus ramah, baik dan bertanggung jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya baik kepada Bos tapi juga harus baik kepada relasi dan kawan sekantor.

3. Pandai Menjaga Rahasia
Sebagai tangan kanan Bos dan selalu mendapat kepercayaan dari Bos, Sekretaris harus pandai menjaga rahasia perusahaan maupun rahasia pribadi sang Bos.

4. Tahu Teknoiogi
“-sekretaris bukan hanya harus pandai berdandan, tapi seorang sekretaris juga harus up date terhadap kemajuan teknologi misalnya teknologi informasi.

5. Tahu Accounting dan Pembukuan
Accounting dan pembukuan juga harus dikuasai oleh seorang sekretaris agar bisa melakukan pembukuan kantor.

6. Harus Bisa Bahasa Asing menguasai bahasa asing adalah nilai tambah yang harus dimiliki oleh seorang sekretaris. Karena biasanya sekretaris selalu diminta Bos untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari luar negeri.

7. Mempelajari Karakter Bos
Kenalilah karakter atasan agar Anda tidak salah dalam bertindak dan mengambil keputusan.

8. Mempunyai Etika yang Baik. 
Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, duduk, dsb. Karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan.

9. Pandai Berbicara di Depan Publik
Kadang sekretaris diminta untuk menemani atasan untuk melakukan presentasi menggantikan sang atasan. Karena itulah sekretaris harus bisa belajar berbicara dengan publik atau pada saat meeting.

So, Bisakah anda belajar utk bisa melengkapi tiap item dr tips diatas...... itu smua akan dibahas pada materi perkuliahan kita Pengetahuan Kesekretarisan.... ^_^

Read More.. Read More..

Materi Etika, Moral dan Norma

Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.
Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma moral, noprma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan,norma agama berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika. 

Etika dan etiket
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
(a) etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang
karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
(b) Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Adapun perbedaan antara etika dengan etiket ialah:
(a) etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara
yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu.
Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidak
terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
(b) Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas meja dianggap melanggar etiket dila dilakukan
bersama-sama orang lain. Bila dilakukan sendiri maka hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku
walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
(c) Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah makan. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
(d) Etiket hanya memadang manusia dari segi lahirian saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam.
Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
 
Etika dan ajaran moral
Etika perlu dibedakan dari moral. Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia.
Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral yang sebenarnya).

Fungsi etika
Etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik, itu ajaran moral, melainkan etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. Pluralisme moral diperlukan karena:
(a) pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan;
(b) modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional;
(c) berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar dan etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus. Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. 
Etika sosial
dibagi menjadi:
(1) Sikap terhadap sesama;
(2) Etika keluarga
(3) Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
(4) Etika politik
(5) Etika lingkungan hidup serta
(6) Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.

Moralitas
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun
nilai moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup
supaya menjadi baik sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dan kebaikan pada umumnya. Kebaikan
moral merupakan kebaikan manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya merupakan kebaikan
manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya sebagai suami atau isteri, sebagai pustakawan.
Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adala sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau
sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari
beberapa sumber. Etika dan moralitas
Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran
filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif. Rasional berarti mendasarkan
diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritis berarti filsafat
ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. Sistematis artinya
membahas langkah demi langkah. Normatif menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya. Etika dan
agama
Etika tidak dapat menggantikan agama. Orang yang percaya menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya.
Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar
kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:
(1) Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar bahwa Tuhan
memerintahkan sesuatu, tetapu ia juga ingin mengertimengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan. 
(2) Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggung-singgung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama. 
(3) Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. 
(4) Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan pandangan dunia. Istilah berkaitan Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, iktikad dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada seorang wanita. Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapa ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya. Kode atika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan tugasnya.
Etika terbagi atas 2 bidang besar yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum masih dibagi lagi menjadi prinsip dan moral dasar etika umum. Adapun etika khusus merupakan terapan etika, dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Etika sosial yang hanya berlaku bagi kelompok profesi tertentu disebut kode etika atau kode etik.
Kode etik Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. Dengan demikian tenaga profesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri.
Kode etik bukan merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman maka kode etik mungkin menjadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Misalnya kode etik tentang euthanasia (mati atas kehendak sendiri), dahulu belum tercantum dalam kode etik kedokteran kini sudah dicantumkan.
Kode etik disusun oleh organisasi profesi sehingga masing-masing profesi memiliki kode etik tersendiri. Misalnya kode etik dokter, guru, pustakawan, pengacara, Pelanggaran kde etik tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik tidak selalu berarti melanggar hukum. Sebagai contoh untuk Ikatan Dokter Indonesia terdapat Kode Etik Kedokteran. Bila seorang dokter dianggap melanggar kode etik tersebut, maka dia akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Kedokteran Indonesia, bukannya oleh pengadilan.

Sifat kode etik profesional
Kode etik adalah pernyataan cita-cita dan peraturan pelaksanaan pekerjaan (yang membedakannya dari murni pribadi) yang merupakan panduan yang dilaksanakan oleh anggota kelompok. Kode etik yang hidup dapat dikatakan sebagai ciri utama keberadaan sebuah profesi.
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya singkat; sederhana, jelas dan konsisten; masuk akal, dapat diterima, praktis dan dapat dilaksanakan; komprehensif dan lengkap; dan positif dalam formulasinya. Orientasi kode etik hendaknya ditujukan kepada rekan, profesi, badan, nasabah/pemakai, negara dan masyarakat. Kode etik diciptakan untuk manfaat masyarakat dan bersifat di atas sifat ketamakan penghasilan, kekuasaan dan status. Etika yang berhubungan dengan nasabah hendaknya jelas menyatakan kesetiaan pada badan yang mempekerjakan profesional.
Kode etik digawai sebagai bimbingan praktisi. Namun demikian hendaknya diungkapkan sedemikian rupa sehingga publik dapat memahami isi kode etik tersebut. Dengan demikian masyarakat memahami fungsi kemasyarakatan dari profesi tersebut. Juga sifat utama profesi perlu disusun terlebih dahulu sebelum membuat kode etik. 

Kode etik
hendaknya cocok untuk kerja keras Sebuah kode etik menunjukkan penerimaan profesi atas tanggung jawab dan kepercayaan masyarakat yang telah memberikannya.

Read More.. Read More..

MENCARI CINTA HAQIQI (Cerita Inspiratif)

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah. Ucap syukur bibir dan hati ini mengalir ketika teringat akan perjalanan mencari jati diri sekaligus warna-warni mencari cinta. Awalnya cinta untuk lawan jenis yang dipandang sempit semata kini telah dipahami berbeda.

    Semasa SD aku sudah mengenal cinta. Entah bagaimana perasaan kenal itu (sok kenal atau apa?) Tapi yang aku tau dari teman-teman kecilku, cinta itu adalah milik orang-orang yang berpacaran. Karenanyalah mereka menjodoh-jodohkan aku dengan teman lelaki yang sebaya dan dianggap serasi. Termasuk aku yang akhirnya dipasangkan dengan seorang anak bernama “Hen”. Dan saat itu aku hanya sok cuek sembari tersipu-sipu malu ketika mereka menggodaku dengan anak itu. Sepertinya itu yang dikatakan masa-masa cinta monyet. “Dasar anak kecil” pikirku sekarang.
      Untung saja Alloh menolongku. Aku tidak sampai mengalami “Pacaran SD” hingga aku lulus dan masuk SMP. Apalagi aku hanya murid satu-satuanya yang masuk ke SMP kota, menjadikanku jarang kembali bergaul dengan teman-teman SD-ku. Lalu bertemulah aku dengan teman-teman baru yang ternyata tidak lebih baik dari teman-teman SD-ku. Jadilah masa SMP menjadi masa nakal-nakalnya aku. Bagaimana tidak? Aku dan teman-teman dekatku yang perempuan punya hobi baru yang kami sebut “Ngecengi cowok”. Aturannya kita harus punya satu sasaran teman laki-laki yang jadi target untuk PDKT dan dijadikan pacar kita, atau paling tidak jadi teman dekat. Masya Allah.
      Saat itu standar pilihan dalam memilih cowok bagiku yang wajib dipenuhi adalah fisiknya yang oke. Jadilah cowok yang paling cakep di kelas menjadi targetku. Untung Alloh menolongku sekali lagi. Karena aku bukan termasuk anak yang terlalu agresif, maka belum sempat aku PDKT padanya hingga menjelang lulus SMP, bukannya pujaan hati yang didapat malah kejatuhan sakit hati melihat dia pacaran dengan orang lain. Kasihan deh aku…Tapi sekarang kupikir, alangkah baiknya Allah padaku yang memberi sedikit kepahitan tapi menghindarkan dari marabahaya yang lebih besar.
      Tak hanya itu, di awal SMA rasa penasaranku terhadap cinta semakin menjadi-jadi dan mulai berani. Aku seperti gadis dengan mata liar yang siap menerkam mangsa. Sebenarnya aku hanya ingin mendapatkan cinta yang haqiqi. Tapi aku masih belum memahami cinta seperti apakah itu, apa hakekatnya? Dimanakah aku bisa mendapatkannya? Aku ingin diperhatikan, bukan perhatian seperti perhatian Bapak. Aku ingin disayangi, bukan kasih sayang seperti yang diberikan Ibu. Aku ingin dimanja, bukan seperti kakakku yang sering memanjakanku. Aku ingin ada teman tempat berbagi keluh kesah, bukan tempat berbagi curhat seperti pada sahabat perempuanku. Lebih dari itu semua. Hingga aku temukan jawaban konyol tanpa berpikir ke depan dan kebelakang. Aku harus mencari pacar! Siapapun itu asal aku tertarik
Berikutnya, jadilah kakak kelasku di SMA jadi sasaran berikutnya. Saat aku mengenalnya, dia adalah laki-laki yang baik, dan satu lagi yang penting, dia tampan! Kami mengikuti satu organisasi ekstrakulikuler yang sama. Tapi anehnya ditengah kebaikannya dia seolah menghindar saat kudekati. Aku semakin penasaran dan mulai menggantungkan hati padanya. Padahal kini kupahami bahwa Allah tidak berhak disekutukan sebagai tempat bergantungnya hati. Tapi apa dikata, sikapnya yang baik itu ternyata kusalahartikan. Kebaikan dan ketampanannya itu ternyata bukanlah cermin kepribadiannya. Kusadari kebodohanku setelah mendengar bahwa dia menyukai gadis lain yang ternyata temanku sendiri dan kulihat dia berpacaran dengangadis pujaanya itu.
Hari-hariku setelah itu bagai badai di hujan deras, guntur di siang hari. Nilai-nilai pelajaranku anjlok. Aku merasa tertekan, dunia terasa sesak. Aku mulai lelah dengan petualanganku mencari cinta. Bahkan aku sempat sangat membenci kakak kelasku yang kuanggap menghianatiku itu. Padahal akau tau kami sama sekali tidak pernah berhubungan dekat
Ditengah keadaanku yang seperti itu, ada seorang teman perempuan yang mulai dekat denganku. Dia adalah teman satu SMA tapi lain kelas, rumahnya juga tidak jauh dari rumahku. Kami mulai dekat saat shalat tarawih bersama di bulan Ramadhan kala itu. Aku tertarik bergaul dengannya karena dia begitu lembut, baik, santun dan dia juga humoris. Seringkali aku tersenyum jika bersamanya. Dia juga memakai jilbab lebar tidak seperti jilbab yang dipakai oleh teman-temanku lainnya yang masih menonjolkan lekuk tubuhnya. Suatu saat dia mengajakku ke kajian kemuslimahan yang diadakan tiap hari Jum,at pulang sekolah. Awalnya aku malu-malu karena saat itu aku masih belum menutup kepala, tangan dan kakiku dengan pakaian sepertinya. Namun kupikir lagi, barangkali sakit hatiku akan hilang dan setidaknya perlahan berkurang dengan datang ke kajian itu. Akhirnya kuputuskan melangkahkan kakiku ke masjid sekolah untuk mengikuti kajian sebagai tempat pelarian sedihku.
Baru beberapa kali aku mengikuti kajian, aku telah merasakan suatu kebahagiaan, kepuasan batin yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya. Aku seperti seorang pengembara di padang pasir yang kehausan dan telah menemukan telaga dengan berlimpah air. Ditambah lagi kehangatan, senyuman dari ustadzah yang sabar membimbing adik-adiknya. Hingga perlahan tapi pasti aku semakin memahami akan makna hidup ini. Begitu juga dengan Islam. Agama yang selama ini kupeluk sejak lahir, yang aku tidak paham maknanya, yang selama ini kukira hanya sebagai alat untuk masuk surga, yang tidak perlu dicari ilmunya, yang cukup dari pembelajaran di sekolah saja. Betapa jahilnya aku saat itu.
Aku mulai belajar Islam seolah dari nol. Aku juga mulai mengenal manhaj Salaf, belajar aqidah, tauhid, sunnah, akhlak, dan lainnya dengan dibantu oleh teman akhwatku yang telah mengenal lebih dahulu.
Pun mengenai pacaran kini aku mengerti. Pacaran bukanlah sarana untuk menemukan cinta haqiqi. Justru pacaran akan semakin menjerumuskan ke dalam jurang kesengsaraan. Kini kurenungkan kembali, betapa beruntungnya aku. Ketika nyaris telah berada di tepi jurang, Alloh selalu menolongku. Alloh selalu menyelamatkanku dari kehancuran. Satu lagi yang kupahami, betapa Penyayangnya Alloh pada hamba-hambaNya. Termasuk aku yang selalu digagalkan jalannya untuk sekedar mencicipi maksiat pacaran.
Hingga kini aku berada di bangku kuliah, Alloh menguji keimananku. Ketika dulu aku menyukai seseorang untuk dijadikan pacar, mereka selalu lari terbirit-birit dariku. Tapi sekarang meskipun aku telah berjilbab lebar, dan berusaha untuk godhul bashor, ada saja laki-laki yang iseng atau entah apa berusaha menarik perhatianku. Memang letak ujian Alloh ada disini. Laki-laki tersebut secara fisik masuk kriteria seperti yang aku idam-idamkan dulu. Dia tampan! Tapi hati kecilku kini berkata “tidak”. Aku tidak ingin terjerumus lagi ke jurang yang sama. Aku sadar ini adalah ujian dari Alloh dan aku harus kuat.
Di tengah ikhtilat yang berlaku di kampusku aku sadar sangat sulit untuk menghindari  maksiatnya mata. Tapi aku harus tetap menjaga diri dan hati. Karena aku sadar cinta yang haqiqi adalah cinta untuk Allah dan karena Allah. Aku ingin mencintai seseorang dibawah ridhonya Allah.
Kelak aku ingin mencintai lawan jenis yang bukan mahrom hanya untuk suamiku. Dan aku ingin mencintai suamiku karena diennya dan karena kecintaannya pada alloh. Bukan hanya karena ketampanannya semata. Kini aku hanya bisa mempersiapkan diri menyongsongnya sekaligus berharap-harap cemas, bertawakal kepada Allah agar bisa mendapatkan yang terbaik untuk agamaku, diriku, keluargaku, dunia dan akhiratku. Semoga Allah memudahkan.

Semoga kita bisa menghayati crita ini dgn baik dan mengambil kesimpulan dari apa yg tlh terjadi pd crita ini... ( utkku dan smua mhasiswa/wi ku... )

Read More.. Read More..