Senin, 03 Oktober 2011

Betapa mulianya kita "wanita" di mata "ISLAM"

Bismillah....

Tanggal 21 April  bangsa Indonesia memperingati hari Kartini, seorang tokoh pahlawan nasional yang berhasil memperjuangkan martabat wanita ke tingkat yang lebih tinggi.  Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa pada jaman penjajahan wanita berada di tingkat lebih rendah, tidak boleh mengenyam pendidikan dan tak bisa terlibat dalam pemerintahan sayangnya pada masa itu tujuannya bukan karena memuliakan wanita melainkan lebih menganggap wanita sebagai budak.

Baru setelah perjuangan Kartini bangsa Indonesia terbuka wawasannya bahwa wanita dapat berperan aktif dalam pendidikan dan pemerintahan tanpa harus meninggalkan kodratnya sebagai wanita.

Tanpa mengecilkan semangat tersebut sebenarnya ada yang benar-benar telah mengangkat martabat wanita jauh 14 abad yang lalu yaitu Rasulullah SAW lewat ajaran agama Islam.

Islam memandang sama manusia kecuali ketaatannya

Kesetaraan ini yang selama ini kurang diekspose oleh media secara benar, Islam menyamakan semua derajat manusia kecuali ketaatannya. Sekiranya lelaki lebih tinggi kedudukannya dibanding wanita bukan untuk menjadi otoriter melainkan menjadi pemimpin untuk melindungi wanita. Dan dalam Islam seorang muslimah senantiasa mengingat kodratnya sebagai wanita yang secara kekuatan fisik berbeda dengan lelaki, dengan demikian keduanya saling mengisi dan melengkapi. 

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا




"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).........." [QS. An Nisaa 4:34]


Islam Memuliakan Wanita dengan Mengharuskan Menutup Aurat

Persoalan jilbab ini sampai sekarang menjadi pertentangan di dunia barat tanpa mengerti manfaat dan keuntungan memakai jilbab, Di dunia barat yang katanya modern dan setara derajat wanita dan pria justru menjadi kebablasan. Banyak wanita yang melupakan kodratnya, menjual kehormatannya dalam hubungan tanpa ikatan. Kesetaraan yang kerap salah arti justru membawa wanita pada tingkat rendah, dimana pekerjaan berat justru dilakukan wanita sedang para pria menganggap wajar hal itu.

Demikian juga dengan hal berpakaian, karena menganggap setara banyak wanita merasa jilbab sebagai pengekangan terhadap kebebasan. Jilbab sama sekali bukan pengekangan terhadap kebebasan wanita, jutru Islam memandang wanita sebagai perhiasan yang penuh dengan pesona dan harus dilindungi sehingga tidak menjadi budak nafsu.

Bukankah pakaian yang menutup aurat menjadi pembeda utama antara manusia primitive dengan manusia yang beradab??

Mahar Sebagai Penghormatan Lelaki ketika Meminang

Dalam Islam kehadiran mahar dianggap penting namun kurang dipahami maksudnya. Sejarah mencatat bahwa dahulu wanita itu berkedudukan rendah, bukan saja jadi budak nafsu kaum lelaki namun bisa diperjual belikan. Setelah Islam datang, lelaki harus menghormati wanita dengan memberi mahar sebagai lambang penghormatan kepada wanita dan mengharamkan beberapa ketentuan menggauli perempuan dengan syariat tertentu yang sudah ditentukan.

Ketika menjadi IBU, seorang wanita 3 kali lebih mulia dari lelaki

Hal ini ditegaskan Rasulullah SAW,  dalam sebuah hadistnya seorang muslim bertanya:  "Ya Rasulullah, siapakah orang yang harus saya hormati di dunia ini."
Rasulullah menjawab" "ibumu."
Dia bertanya lagi,"lalu siapa?"
Rasulullah SAW menjawab :" ibumu."
"Kemudian, siapa lagi ya Rasulullah?" tanya orang itu,
Rasul menjawab :"ibumu."
Lalu, laki-laki menanyakan lagi; "Kemudian, setelah itu siapa ya Rasul?" "Bapakmu," jawab Rasulullah SAW.

Tentu saja hal ini menjadi keabsahan yang tidak dapat disangkal, seorang ibu kasih sayangnya sepanjang masa, rela meninggalkan kesenangan pribadinya demi anak, melupakan peluh, melupakan lelah demi anak.

"Kepada para ikhwan, Sudah sejauh mana rasa hormat kita kepada wanita? Ingatlah kedudukan lebih tinggi dari wanita hanya berlaku ketika justru dapat melindungi dan membawa wanita pada kedudukan mulia baik sebagai anak, remaja, suami terlebih sebagai Ayah."

 


Maka hai para akhwat, sungguh beruntungnya kita menjadi seorang perempuan dengan kemuliaan yang Allah ciptakan dalam ajaran-Nya, namun ingat kemuliaan ini berbanding lurus dengan kelembutan dan pengabdian seorang perempuan baik sebagai anak, remaja, istri dan terlebih sebagai ibu. Dengan demikian tunai sudah perjuangan Kartini seperti yang beliau cita-citakan semasa hidupnya.


Oleh : Kiki Joesyiana, SE., MM

9 komentar:

HARYANI mengatakan...

That's right, Miss..

Saat ini banyak orang berfikir bahwa yang mempunyai andil besar dalam peningkatan martabat wanita adalah Kartini, padahal sudah jelas bahwa puluhan abad silam, RasuluLlah Muhammad SAW telah mengajarkan kita bagaimana memuliakan wanita, menghilangkat perbedaan antar manusia, miskin dan kaya, tua dan muda, penguasa dan rakyat biasa, yang membedakan hanyalah TAQWA..

Namun aturannya jelas, wanita yang akan diangkat martabatnya dan dimuliakan dalam Islam adalah wanita yang juga memuliakan Islam itu sendiri, mengikuti cara hidup yang diajarkan oleh Islam, sebagaimana wanita-wanita di zaman RasuluLlah dulu, seperti menutup aurat sebagaimana dalam tulisan di atas (Islam Memuliakan Wanita dengan Mengharuskan Menutup Aurat), melaksanakan ibadah, menjaga lidah dari omongan-omongan sia-sia (tidak berguna) dan lain sebagainya. Jika kita melihat wanita pada umumnya saat ini, kondisinya memang tidak atau kurang layak untuk dimuliakan, karena banyak masalah muncul justru berawal dari pola tingkah laku wanita. Contoh kecil adalah wanita (sebagai remaja/gadis) yang buta dengan harta, untuk mengejar harta mereka rela menjual diri, kemudian sebagai seorang ibu, mereka nantinya rela membuang bayi/anak hasil perbuatan itu. Selain itu ada juga wanita yang ingin menjadi pemimpin, padahal masih banyak kaum lelaki yang lebih baik.

Dalam kondisi seperti ini, memang akan susah bagi kaum wanita untuk memperoleh martabat yang tinggi dan dimuliakan dalam kehidupan ini, jika pola tingkah lakunya seperti ini.

Menurut saya, seorang wanita akan dihargai atau dimuliakan apabila wanita tersebut juga mampu menghargai dan memuliakan dirinya sendiri tentunya dengan ajaran-ajaran Islam yang mulia, dan sebaliknya seorang wanita tidak akan dihargai jika ia sendiri tidak menghargai dirinya..

Maka, sering kita dengar orang mengatakan "dia saja tidak menghargai dirinya sendiri, apalagi orang lain"..

Dan tentunya saya sangat setuju dengan penutup tulisan di atas "Maka hai para akhwat, sungguh beruntungnya kita menjadi seorang perempuan dengan kemuliaan yang Allah ciptakan dalam ajaran-Nya, namun ingat kemuliaan ini berbanding lurus dengan kelembutan dan pengabdian seorang perempuan baik sebagai anak, remaja, istri dan terlebih sebagai ibu. Dengan demikian tunai sudah perjuangan Kartini seperti yang beliau cita-citakan semasa hidupnya."


by
HARYANI

febri lasfriend mengatakan...

setuju banget miss


by:wiwit febri
OM 1Junior

febri lasfriend mengatakan...

setuju banget miss

by:wiwitfebri
OM 1 junior

andreirfan_Lp3i mengatakan...

bnAr bged miss...
i like it .

by :Andre irfan
OM 1 JUNIOR

Muhammad Maksum mengatakan...

MISS... I like your style......
artikelnya
menurutsaya saling ketergantungan...
wanita bisa menutupi kekurangan laki-laki, & laki-laki bisa menutupi kekurangan wanita.
saya sendiri sbgai laki-laki bisa menangis karna wanita yaithu ibu ... sungguh kasih ibu sepanjang masa

Muhammad Maksum mengatakan...

miss maaf namanya lupa cantum kan... saya MUHAMMAD MAKSUM DARI LP3i OM 1 JUNIOR PEKANBARU

anton sweet mengatakan...

ass.miss saya anton subrata jurusan OM 1 JUNIOR di lp3i sudirman pekan baru..miss bagaimana dengan seseorang wanita yang pernah juga menyakiti kaum adam?

amy sweety mengatakan...

ass...... miss
jadi gimana dengan wanita yang menyalahi kodratnya sebagai seorang wanita??? misalnya dia tidak mau punya anak.?? walaupun sebenarnya tidak ada hambatan yang mengakibatkan untuk itu...??


by, suparmi
OM 1 JUNIOR

AGUS HARDIANSYAH mengatakan...

hmm,,,,,
aq mendapatkan suatu pelajaran dari pak hamid,,,
thank mis kiky,,
aq suka bolgspot mis,,,,
^_^

agus hardiansyah
OM 2 INTAKE J

Posting Komentar